Tampilkan postingan dengan label Info Penyakit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Penyakit. Tampilkan semua postingan

Senin, 09 November 2020

Takjub Lihat Mereka memakai APD, Perjuangan Tenaga Kesehatan Perang Corona Virus 2020

 Takjub Lihat Mereka memakai APD, Perjuangan Tenaga Kesehatan Perang Corona Virus 2020,barangkali jika belum pernah merasakan memakai APD tentu akan meremehkan,apalah pake APD segala,tapi bagi yang sedang berjuang melawan Covid 19 inilah video mereka ,ayoo tetep semangat lawan covid 19....

Pengen lihat videonya klik aja.............


semoga bermanfaat dan mampu memberikan wawasan untuk lebih menghormati rekan dan saudara kita yang berjuang melawan Covid 19 dari pada mengikuti thery konspirasi yg membuahkan sakit hati,ayoo dukung mereka yang berjuang,thanks

Disusun Oleh Zebbs Mcbroto /Wils Mcbroto
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel
https://youtube.com/c/DuoBidandariSyantieqMcbrotodevision



Kamis, 05 November 2020

Corona Virus akan Bernasib sama dengan Campak dan Cacar

بسم الله الرحمن الرحي

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Hallo Broo, How are you?Jumpa lagi dengan Gwe William Mcbroto Jr

apa kabar? baik kan ?kami harapkan semua  selalu dalam lindunganNYA

Lanjut aja ya,oh ya topik ini benar akan terjadi dan terwujud, sebagai seorang petugas kesehatan yang ikut menangni masalah Corona virus ini aku sanagat yakin bahwa penyakit ini akan segera berlalu,andaipun tidak dia akan bernasib sama seperti Campak dan cacar dahulu.

1. Campak dan Cacar

Siapa yang tidak kenal penyakit ini bahkan mungkin mengalami dan merasakan, menurut riwayatnya dua penyakit ini ganas di masanya bahkan pernah terdeteksi campak di giunakan sebagai senjata Biologi untuk membunuh warga indian,sttt tapi itu theori konspirasi lhoo?, tapi ada faktanya ketika orang Kolonial Eropa pertama mendarat di Amerika ada istilah Measles Blanket (Selimut Campak )yakni mereka membagi selimut yang sudah di kontaminasi virus campak kepada warga indian dan tentu saja waktu itu manusia baru beradaptasi dan mungkin belum terbentuk antibodi campak sehingga banyak yang mati, Cacar juga,nah pola saat ini sama dengan pola dulu ketika penyakit virus itu ganas?Menyerang mata bisa buta,menyerang otak bisa laumpuh, tapi lihat sejkarang dia tak ubahnya seperti Gabak dan gatal Biasa,Mungkinkah buatan manusia, Ssssstt bisa aja,karena manusia yang berkecimpung dan meneliti Virus itu masih ada,bahkan jika mereka dibayar untuk rekayasa Virus ?apakah tidak mungkin?camkan...

2. Covid 19 ( Corona Virus 19 )
    Ok sebanding dengan dengan Corona saat ini memang pengaruh media sangat besar apalagi dengan banyaknya sumber sumber yang tidak kompeten ikut meramaikan, berbeda dengan waktu Flu Burung di medio 2010 yang mana media masih sangat sulit dan jarang,maka tidak terlalu ramai pemberitaan dan juga otorisasi informasi tidak di kacauakan oleh pihak lain yang tidak kompeten,saya merasakan karena saya sebagai Petugas Surveilan saat itu,sehingga kepanikan masyarakat juga tidak terlalu mendalam,berbeda dengan saat ini dimana masyarakat merasa ikut ambil bagian semua.
Cukup mengejutkan memang pertama kali kasusu muncul di wuhan yang mana banyak manusia mati bergelimpangan?itu sebanding ketika Campak dimasa lalau,semua kaget,antibodi belum terbentuk,dunia waspada,pemberitaan gencar ada yang pro dan Kontra ada juga teory konspirasi semua menjadi satu teraduk dalam mangkok Covid 19.
Nah sekarang sudah hampir satu tahun wabah Covid 19,dunia semua waspada,antibodi sudah terbentuk dan Covid seolah sudah bukan penyaklit mematikan seperti Campak saat ini , apalagi nanti jika Vaksin sudah diterapkan tentunya hanya akan menjadi memori bahwa Covid 19 itu penyakit mematikan.
Ini ilustrasi Covid 19
Ok Terlepas Sekarang banyak sekali OTG( Orang tanpa Gejala) dan banyaknya orang yang sembuh dari infeksi Covid 19, sehingga muncul Konspirasi bahwa Covid haoak dan lainya,saya hanya sekedar mengingatkan bahwasanya Kita harus Tetap mematuhi Protokol kesehatan,covid ada dan kita harus mencegahnya,sebenarnya yang menjadi maslah adalah ketika Wabah ini tidak terkontrol dan terpantau,salah penanganan bisa membawa mala petaka,dan Populasi yang rentan seperti lansia,anak anak dan orang berpenyakit kronis adalah populasi yang rawan jika terkena Sars Covid 19

Kegawatan Karerna Covid adalah tatkala Virus tadi menginpact tanda dan organ Vital seperti Paru paru,bayangkan lendir yang kental menyubat dan membuat alveolimu pecah sehingga sulit dan tak bisa bernafas maka kematian akan segera menghampirimu, memenag benar jika di sebut tidak ada yang murni meninggal Murni karena covid,tapi setelah masa Pandemi covid banyak orang dengan penyakit Kronis PTM ( penyakit tidak menular ) semakin cepat berpulang ke Balik papan,jika tidak percatya Klik Link ini:
https://youtu.be/FqfYsrVVjzE
Dimana Kuburan yang disiapkan segera penuh terisi..
3. Jangan Meremehkan Covid 19
    Meskipun saat ini banyak oranmg yang merasa aman dari Covid 19 dan mengganggap bukan penyakit mematikan,okelah tapi tentu saja jangan congkak,karena Ujian Allah dari Penyakit Covid 19 ini yang diperantarakan pada Orang China di Wuhan maka kita tetap waspada dan jangan meremehkan atau menantangnya karena bisa jadi karena ucapan adalah Doa maka kesombongan akan berbuah petaka, kalaupun anda termasuk orang yang tidak percaya silahkan aja,tapi jika anda sembrono dan sombong maka akan di datangkan penyaikt itu oleh Allah SWT tuhan kami dan tuhan kamu juga , karena dalam kaidah islam tidak ada penyakit yang menular dengan sendirinya semua tergantung kehendak Allah SWT yang artinya jika Allah tidak berkehendak menimpa anda Maka tidak akan menimpa anda dan dengan Cara cara Protokol Kesehatan itulah cara kita menghindari karena kita tidak tahu kehendak Allah itu apa kepada kita, Jika Anda Ceroboh itu adalah dari kehendak Allah,anda hati hatipun itu juga kehendak Allah,Tergantung disisi mana and bisa bersyukur sehingga dihindarkan dari Covid 19.
ok semoga bermanfaat tetap ingat protokol kesehatan,kitacegah bersama sama Covid 19 masuk kelingkungan kita, lindungi diri anda dan kelaurga, Cuci tangan,pake masker dan jaga Jarak anda,ok

Wasalamu alaikum Wr Wb
Di Rangkum Oleh Zebbs Mcbroto /wills Mcbroto
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
Pengasuh Channel Youtube
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel







Minggu, 01 November 2020

KUSTA / LEPRA MIRIP PANU TAPI BERBAHAYA, APA ANDA MENGIDAPNYA?WOW

KUSTA/LEPRA/PATEK

Bening seperti Salju dan Kinclong adalah Kulit dambaan siapa saja,
Tapi tahukah anda bahwa Kulit yamng terkena campak ini tidak berpigment,bersisik dan berkeringat,cari tahu tentang penyakit Lepra alias Kusta yaqng dulu merupakan penyakit menakutkan,kutukan dan juga Nabi kita mengingatkan agar Menjauh dari Kusta dan Lepra
Sekarang karena perkembangan teknologi dan pengetahuan bukan berarti sabda nabi terhadap kusta menjadi hambar, tentu tidak karena masihg banyak saudara kita yang terkena kusta dan cacat karenanya,ada juga yang terlihat sejhat tetapi ketika serangan datang dia seperti cacimg yang tidak berdaya,maka jauhilah lepra/Kusta?Patek dengan cara mengetahui penularan dan sebab sebab serta penanganannya disini


PENGERTIAN KUSTA / LEPRA : Penyakit menular lama/menahun yang diakibatkan kuman kusta/mycobacterium leprae.menyerang kulit,saraf tepi,dan jaringan lain kecuali otak.kusta bukan penyakit keturunan,kutukan,dosa besar,guna2.
GEJALA AWAL : Penderita tidak terganggu, hanya ada kelainan bercak spt PANU,atau KEMERAHAN.tidak gatal,tidak sakit,kurang rasa/hilang rasa.
GEJALA LANJUT : Tanpa pengobatan lanjut  bisa mengakibatkan cacat pada Mata:tidak bisa menutup,bahkan buta,Tangan:mati rasa,memendek,,mutilasi/protol jari,lunglai,KAKI: mati rasa,memendek,jari 2 kriting,semper.
PENULARAN : Dari penderita yang tidak di  obati ke orang lain melalui pernafasan kontak lama.
Pakaian dan barang barang yaqng terkontaminasi Kuman Kusta.
TIDAK SAMUA ORANG BISA TERTULAR KUSTA,Hanya sebagian keci( 5%)yang tertular.
Contah: dari 100 orang terpapar,95 % tidak sakit,3 orang sembuh,2 orang sakit dan perlu pengobatan.
Jadi kusta adalar penyakit menular yang sulit  menular.jadi jika ada klg yg sakit,anggota keluarga lain harus dipriksa.
TYPE KUSTA ADA 2 : TYPE BASAH,TYPE KERING.
A.TIPE KERING :
Bercak kulit mati rasa 1sd5 bercak,kerusakan saraf tepi hanya 1,Laborat,tidak ada kuman BTA -. Tidak bersisik dan tidak ada bulu tumbuh serta tik mengeluarkan keringat
B.TIPE BASAH : 
Bercak kulit mati rasa lebih dari 5,kerusakan saraf tei lebih dari 1,LAB BTA +.Tidak bersisik dan tidak ada bulu tumbuh serta tik mengeluarkan keringat
PENGOBATAN : Obat tersedia di PUSKESMAS,dengan minum obat teratur dan  sesui petunjuk,kusta bisa disembuhkan,kerja sama masyarakat dan penderita bisa membantu mencegah penularan kusta/lepra.
EFEK SAMPING : Pengalaman dilapangan  jarang terjadi,tp jika ada terjadi biasanya,
EFEK SAMPING RINGAN : Kulit menghitam,Kencing Merah,obat harus lanjut
EFEK SAMPING BERAT : Kulit melepuh/Mengelupas,Hentikan pengobatan/ lapor petugas.
Mencegah cacat pada penderita kusta
1.segera berobat ke puskesmas terdekat.
2.Minum obat teratur jika sudah berobat.
3.Bila timbul bahaya efek samping,segera  minta pertolongan petugas kesehatan terdekat.
Mencegah cacat bertambah Parah :
Dengan prinsip 3 M :
1.Memeriksa mata,tangan,kaki secara teratur.
2.Melindungi mata,tangan dan kaki dari trauma  fisik.
3.Melakukan perawatan diri.

WASPADA : Bercak bertambah merah,Timbul benjolan/nodul,nyeri sendi,kulit yang dalam pengobatan menjadi gatal,melupuh,dan mengelupas.

FOR FURTHER INFORMATION CONTAC :
ERNA ASTUTI WULANDARI.
P2M  KUSTA PKMS PONCOWATI.
HP. 081279507661
Office : PKMS PCW 07257521216
Atau Bp.Agus  Subroto/085377151461
Ditulis Oleh Zebbs Mcbroto //wills mcbroto Jr
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
#diataslangitadalangitsatugurusatuilmudilarangganggu
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq

Link channel

https://youtube.com/c/DuoBidandariSyantieqMcbrotodevision

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Senin, 30 Mei 2016

FLU SINGAPORE [ HMFD : Hand, Mouth, Feet Disease ] Evolusi Virus atau Konspirasi Virus [ New Biological Weapon ]

KONSPIRASI ATAU EVOLUSI
Hasil gambar untuk hfmd adalah

Silahkan anda renungkan bagaimana sesuatu yang dulunya tidak ada kini menjadi ada dan targetnya melulu negara negara dunia ketiga.
jaman mbah mbah saya dulu belum ada varian virus yang macem macem bentuknya,belum ada atau belum ditemukan,mustahil bukan.
dizaman yang apa saja bisa ditangani justeru muncul berbagai masalah,dari yang ringan sampai yang berat.aids belum tertangani sudah muncul virus lai lagi.
Kecurigaan bertambah karena yang namanya VIRUS seolah mudah direkayasa genetic.coba lihatlah virus HIV,dulunya tidak ganas,begitu ada kode genetic sedikit yang diubah menjadi sejata pemusnah masal.cek lah target utama orang kulit hitam,sehingga resume medis menyatakan bahwa HIV di carier  oleh orang kulit hitam dan berwarna seperti negro.
Dulu virus campak pernah digunakan oleh KOLONIAL di amerika untuk menghabisi suku Cherokee,dengan memberi selimut yang dikontaminasi oleh virus campak,perlu diketahui bahwa virus campak mampu bertahan diluar lebih kurang 6 bulan.makanya selimut itu ampuh untuk membumihanguskan suku CHEROOKE indian di amerika.
sekarang bentuk abadi penjajahan dengan virus campak adalah menetapkan eliminasi campak di negara ke 3 tercinta indonesia,dengan imunisasinya,berapa trilyunan untuk campak kita harus keluar duit.bayangkan.

"Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus. Spesies enterovirus yang paling sering menyebabkan HFMD adalah Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71 (HEV 71)"
"HFMD umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan/menelan, nafsu makan yang menurun, dan nyeri/tidak enak badan. Setelah demam satu sampai dua hari, timbul bintik-bintik merah di rongga mulut (umumnya berawal di bagian belakang langit-langit mulut) yang kemudian pecah menjadi sariawan. Kemudian, 1-2 hari timbul juga ruam-ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan dan kaki. Meskipun kelainan selaput lendir dan kulit pada HFMD terutama melibatkan rongga mulut, telapak tangan dan kaki, namun ruam dapat juga timbul di tungkai, lengan, bokong dan kulit sekitar kemaluan. Orang dewasa dan orang dengan sistem kekebalan tubuh baik mungkin saja terinfeksi virus HFMD namun tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik). Kelompok ini bukanlah kelompok penderita namun potensial sebagai pembawa (carrier) virus HFMD dan menyebarkan virus ini.
Hasil gambar untuk hfmd adalahHasil gambar untuk hfmd adalah
Semoga apa yang saya duga adalah salah dan kita semua dihindarkan dari saudara kita yang berniat mencelakai kita semua,amin
ok dah dulu ya .saya mau bobok dah lelah memeikirkan mega skandal dajjal yang sudah menguasai dunia,
bye bye

wasalam by wills Mcbroto Jr
Ditulis Oleh Zebbs Mcbroto //wills mcbroto Jr
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
#diataslangitadalangitsatugurusatuilmudilarangganggu
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel

FLU BARU TERNAYA HMFD ( HAND,MOUTH,FOOT DISEASE ) BY WILLS McBROTO


FLU SINGAPURA / HMFD

Penyakit yang belakangan ini merebak bernama flu singapura  adalah penyakit berjangkit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam familia Picornaviridae (bahasa Spanyol Pico:kecil), Genus Enterovirus (non Polio). Dalam dunia kedokteran, Flu Singapura dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit Kaki, Tangan, dan Mulut (KTM). Di dalam Genus Enterovirus terdiri dari virus Coxsackie A, virus Coxsackie B, Echovirus dan Enterovirus. Penyebab KTM yang paling sering pada pasien rawat jalan adalah Coxsackie A16, sedangkan yang sering memerlukan perawatan karena keadaannya lebih berat atau ada komplikasi sampai meninggal adalah Enterovirus 71. Berbagai enterovirus dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Cara penularan :
 Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. KTM adalah penyakit umum yang menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun). Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang-barang yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tak ada vaktor tapi ada pembawa seperti lalat dan kecoa. Penyakit KTM ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena KTM lagi oleh virus strain enterovirus lainnya. Masa inkubasinya sekitar 2-5 hari. Sementara untuk waktu terekspos sampai terkena penyakit 3-7 hari.
 GEJALA  :

Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, ruam di bagian mulut, tangan dan kaki, dan mungkin di bagian popok. Gejala seperti flu pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus di mulut seperti sariawan terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh memerah/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat.
Jenis virus tertentu gejalanya dapat lebih parah yaitu :
  1. Demam tinggi lebih dari 38 C selama 2 hari.
  2. Ada gejala flu, sesak napas, kejang-kejang, ulkus, seriawan pada rongga mulut, lidah, dan kerongkongan.
Jika timbul gejala seperti ini harap sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif karena dapat menyebabkan kematian. Tempo pengasingan yang disarankan adalah hingga lepuh kering.
 ALUR WABAH DI DUNIA : 1997
  • Pada tahun 1997, 31 anak meninggal dalam suatu wabah di Malaysia pada negara bagian Sarawak.[1]

1998

  • Pada tahun 1998, ada suatu wabah di Taiwan, terutama yang memengaruhi anak-anak.[2] Tercatat bahwa 405 sakit parah dan 78 meninggal.[3] Jumlah kasus yang diperkirakan epidemi telah mencapai 1,5 juta.[3]

2006

2008

  • Wabah di Cina, dimulai pada bulan Maret di Fuyang, Anhui, mengakibatkan terinfeksi 25.000, dan 42 meninggal pada tanggal 13 Mei.[5][6][7][8][9][10][11]. Wabah serupa dilaporkan di Singapura (lebih dari 2.600 kasus sebagai 20 April 2008), Vietnam (2,300 kasus, 11 meninggal)[12], Mongolia (1,600 kasus)[13], dan Brunei (1053 kasus antara bulan Juni sampai Agustus 2008) [14]

2009

  • 17 anak meninggal dalam suatu wabah di selama bulan Maret dan April 2009 di Provinsi Shandong, China timur dan 18 anak-anak meninggal di Provinsi Henan.[15] Sembuh dari 115.000 kasus yang dilaporkan di Cina dari Januari hingga April, 773 itu parah dan 50 orang fatal.[16]
  • Di Indonesia, di mana penyakit ini sering disebut flu Singapura,[17] Penyakit ini dilaporkan dari Jakarta bahwa delapan anak-anak tertular.[18] Pada akhir April, lembaga-lembaga kesehatan peringatan pusat kesehatan masyarakat Jakarta mendukung langkah-langkah pencegahan, termasuk penggunaan termal scanner di bandara untuk menghindari perjalanan ke Singapura[19]  
  •  
  •  
  • PENCEGAHAN
  •  Mencuci tangan dengan teliti terutama setelah membersihkan hidung, menggunakan toilet atau mengganti popok. Membersihkan seluruh bagian tangan dan kaki terutama bagian kuku yang sering menjadi sarang bagi kuman.
  • Hasil gambar untuk hfmd adalahHasil gambar untuk hfmd adalahHasil gambar untuk hfmd adalah
Disusun Oleh Zebbs Mcbroto //wills mcbroto Jr
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
#diataslangitadalangitsatugurusatuilmudilarangganggu
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel

Minggu, 08 Mei 2016

BPH; Benign Prostatic hyperplasia atau pembesaran prostat jinak

Bottom of Form
BPH; Benign Prostatic hyperplasia atau pembesaran prostat jinak

Posted by WILL MCBROTO in BP

PENGERTIAN
1.   Hiperplasia prostat adalah pembesanan prostat yang jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atauhiperplasia fibromuskular. Namun orang sering menyebutnya dengan hipertropi prostat namun secarahistologi yang dominan adalah hyperplasia (Long, 2006).
2.   Hiperplasia prostat jinak adalah pembesaran kelenjar prostat nonkanker (Basuki, 2000).
3.   Hiperplasia prostat jinak (BPH) adalah penyakit yang disebabkan oleh penuaan (Soeparman, 2000).
4.   Hiperplasi prostat adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria > 50 tahun) yang menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretra (Hardjowidjoto, 2000).
5.   BPH adalah suatu keadaan dimana prostat mengalami pembesaran memanjang keatas kedalam kandungkemih dan menyumbat aliran urin dengan cara menutupi orifisium uretra. (Schwartz, 2000).
Kesimpulan BPH (benign prostatic hyperplasia) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh faktor penuaan, dimana prostat mengalami pembesaran memanjang keatas kedalam kandung kemih dan menyumbat aliran urin dengan cara menutupi orifisium uretra.
Prostatektomy adalah merupakan tindakan pembedahan bagian prostat (sebagian / seluruh) yang memotong uretra, bertujuan untuk memeperbaiki aliran urin dan menghilangkan retensi urinaria akut.
ANATOMI FISIOLOGI
Pada pria, beberapa organ berfungsi sebagai bagian dari traktrus urinarius maupun sistem reproduksi. Kelainan pada organ-organ reproduksi pria dapat menganggu salah satu atau kedua sistem. Akibatnya, penyakit sistem reproduksi pria biasanya ditangani oleh ahli urologi. Struktur dari sistem reproduksi pria adalah testis, vas deferen (duktus deferen), vesika seminalis, penis, dan kelenjar asesori tertentu, seperti kelenjar prostat dan kelenjar cowper (kelenjar bulbo-uretral). Organ genetalia pria terdiri dari 6 komponen yaitu :
a. Testis dan epididimis
b. Duktus deferen
c. Vesikula seminalis
d. Duktus ejakulatorius dan penis
e. Prostat
f. Kelenjar bulbo-uretra
Gambar Prostat
Prostat adalah organ genetalia pria yang terletak di sebelah interior buli-buli, di depan rektum dan membungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah kemiri dengan ukuran 3 x 4 x 2,5 cm dan beratnya 20 gram. Sebagian prostat mengandung kelenjar grandular dan sebagian lagi otot involuter dan menghasilkan suatu cairan yang di sebut semen, yang basa dan mendukung nutrisi sperma. Cairan prostat merupakan kurang lebih 25% dari seluruh volume ejakulat. Jika kelenjar ini mengalami hiperlasia jinak atau berubah menjadi kanker ganas dapat membantu uretra posterior dan mengakibatkan obstruksi saluran kemih.
ETIOLOGI
Penyebab hiperplasia prostat belum diketahui dengan pasti, ada beberapa pendapat dan fakta yang menunjukan, ini berasal dan proses yang rumit dari androgen dan estrogen. Dehidrotestosteron yang berasal dan testosteron dengan bantuan enzim 5α-reduktase diperkirakan sebagai mediator utama pertumbuhan prostat. Dalam sitoplasma sel prostat ditemukan reseptor untuk dehidrotestosteron (DHT). Reseptor ini jumlahnya akan meningkat dengan bantuan estrogen. DHT yang dibentuk kemudian akan berikatan dengan reseptor membentuk DHT-Reseptor komplek. Kemudian masuk ke inti sel dan mempengaruhi RNA untuk menyebabkan sintesis protein sehingga terjadi protiferasi sel. Adanya anggapan bahwa sebagai dasar adanya gangguan keseimbangan hormon androgen dan estrogen, dengan bertambahnya umur diketahui bahwa jumlah androgen berkurang sehingga terjadi peninggian estrogen secara retatif. Diketahui estrogen mempengaruhi prostat bagian dalam (bagian tengah, lobus lateralis dan lobus medius) hingga pada hiperestrinisme, bagian inilah yang mengalami hiperplasia (Hardjowidjoto,2000).
Menurut Basuki (2000), hingga sekarang belum diketahui secara pasti penyebab prostat hiperplasi, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasi prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses penuaan. Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnyahiperplasi prostat adalah :
1.   Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut 
2.   Peranan dari growth factor  (faktor pertumbuhan) sebagai pemicu pertumbuhan stroma kelenjar prostat
3.   Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
4.   Teori sel stem, menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan produksi selstroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan
Pada umumnya dikemukakan beberapa teori yaitu :
Teori Sel Stem, sel baru biasanya tumbuh dari sel stem. Oleh karena suatu sebab seperti faktor usia, gangguan keseimbangan hormon atau faktor pencetus lain. Maka sel stem dapat berproliferasi dengancepat, sehingga terjadi hiperplasi kelenjar periuretral.
Teori kedua adalah teori Reawekering menyebutkan bahwa jaringan kembali seperti perkembangan pada masa tingkat embriologi sehingga jaringan periuretral dapat tumbuh lebih cepat dari jaringan sekitarnya.
Teori lain adalah teori keseimbangan hormonal yang menyebutkan bahwa dengan bertanbahnya umur menyebabkan terjadinya produksi testoteron dan terjadinya konversi testoteron menjadi estrogen. (Sjamsuhidayat, 2005).
PATOFISIOLOGI
Kelenjar prostat adalah salah satu organ genetalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli, dan membungkus uretra posterior. Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa ± 20gram. Menurut Mc Neal (1976) yang dikutip dan bukunya Basuki (2000), membagi kelenjar prostat dalam beberapa zona, antara lain zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona fibromuskuler anterior dan periuretra (Basuki, 2000). Sjamsuhidajat (2005), menyebutkan bahwa pada usia lanjut akan terjadi perubahan keseimbangan testosteron estrogen karena produksi testosteron menurun dan terjadi konversi tertosteron menjadi estrogen pada jaringan adipose di perifer. Basuki (2000) menjelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar ini sangat tergantung pada hormon tertosteron, yang di dalam sel-sel kelenjar prostat hormon ini akan dirubahmenjadi dehidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim alfa reduktase. Dehidrotestosteron inilah yang secaralangsung memacu m-RNA di dalam sel-sel kelenjar prostat untuk mensintesis protein sehingga terjadi pertumbuhan kelenjar prostat.
Oleh karena pembesaran prostat terjadi perlahan, maka efek terjadinya perubahan pada traktus urinarius juga terjadi perlahan-lahan. Perubahan patofisiologi yang disebabkan pembesaran prostat sebenarnyadisebabkan oleh kombinasi resistensi uretra daerah prostat, tonus trigonum dan leher vesika dan kekuatankontraksi detrusor. Secara garis besar, detrusor dipersarafi oleh sistem parasimpatis, sedang trigonum, leher vesika dan prostat oleh sistem simpatis. Pada tahap awal setelah terjadinya pembesaran prostat akan terjadiresistensi yang bertambah pada leher vesika dan daerah prostat. Kemudian detrusor akan mencoba mengatasi keadaan ini dengan jalan kontraksi lebih kuat dan detrusor menjadi lebih tebal. Penonjolan serat detrusor kedalam kandung kemih dengan sistoskopi akan terlihat seperti balok yang disebut trahekulasi (buli-buli balok). Mukosa dapat menerobos keluar diantara serat aetrisor. Tonjolan mukosa yang kecil dinamakan sakula sedangkan yang besar disebut divertikel. Fase penebalan detrusor ini disebut Fase kompensasi otot dinding kandung kemih. Apabila keadaan berlanjut maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urin. Pada hiperplasi prostat digolongkan dua tanda gejala yaitu obstruksi dan iritasi. Gejala obstruksi disebabkan detrusor gagal berkontraksi dengan cukup lama dan kuat sehingga kontraksi terputus-putus (mengganggu permulaan miksi), miksi terputus, menetes pada akhir miksi, pancaran lemah, rasa belum puas setelah miksi. Gejala iritasi terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna atau pembesaran prostat akan merangsang kandung kemih, sehingga sering berkontraksiwalaupun belum penuh atau dikatakan sebagai hipersenitivitas otot detrusor (frekuensi miksi meningkat, nokturia, miksi sulit ditahan/urgency, disuria).
Karena produksi urin terus terjadi, maka satu saat vesiko urinaria tidak mampu lagi menampung urin,sehingga tekanan intravesikel lebih tinggi dari tekanan sfingter dan obstruksi sehingga terjadi inkontinensia paradox (overflow incontinence). Retensi kronik menyebabkan refluks vesiko ureter dan dilatasi. ureter danginjal, maka ginjal akan rusak dan terjadi gagal ginjal. Kerusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik mengakibatkan penderita harus mengejan pada miksi yang menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen yang akan menimbulkan hernia dan hemoroid. Stasis urin dalam vesiko urinaria akan membentuk  batu endapan yang menambal. Keluhan iritasi dan hematuria. Selain itu, stasis urin dalam vesika urinariamenjadikan media pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan sistitis dan bila terjadi refluksmenyebabkan pyelonefritis (Sjamsuhidajat, 2005).
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis pada hiperplasi prostat digolongkan dua tanda gejala yaitu obstruksi dan iritasi. Gejala obstruksi disebabkan detrusor gagal berkontraksi dengan cukup lama dan kuat sehingga mengakibatkan: pancaran miksi melemah, rasa tidak puas sehabis miksi, kalau mau miksi harus menunggu lama (hesitancy), harus mengejan (straining), kencing terputus-putus (intermittency), dan waktu miksi memanjang yang akhirnya menjadi retensio urin dan inkontinen karena overflow.
Gejala iritasi, terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna atau pembesaran prostat akan merangsang kandung kemih, sehingga sering berkontraksi walaupun belum penuh atau dikatakan sebagai hipersenitivitasotot detrusor dengan tanda dan gejala antara lain: sering miksi (frekwensi), terbangun untuk miksi pada malam hari (nokturia), perasaan ingin miksi yang mendesak (urgensi), dan nyeri pada saat miksi (disuria) (Mansjoer,2000)
Derajat berat BPH menurut Sjamsuhidajat (2005) dibedakan menjadi 4 stadium:
1.   Stadium I
Ada obstruktif tapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine sampai habis. 
2.   Stadium II
Ada retensi urine tetapi kandung kemih mampu mengeluarkan urine walaupun tidak sampai habis, masih tersisa kira-kira 60-150 cc. Ada rasa ridak enak BAK atau disuria dan menjadi nocturia.
3.   Stadium III
Setiap BAK urine tersisa kira-kira 150 cc.
4.   Stadium IV
Retensi urine total, buli-buli penuh pasien tampak kesakitan, urine menetes secara periodik (over flowin kontinen).
Menurut Smeltzer (2002) menyebutkan bahwa :
Manifestasi dari BPH adalah peningkatan frekuensi penuh, nokturia, dorongan ingin berkemih, anyang-anyangan, abdomen tegang, volume urine yangturun dan harus mengejan saat berkemih, aliran urine tak lancar, dribbing (urine terus menerus setelah berkemih), retensi urine akut. Adapun pemeriksaan kelenjar prostat melalui pemeriksaan di bawah ini :
1.   Rectal Gradding
Dilakukan pada waktu vesika urinaria kosong :
– Grade 0 : Penonjolan prostat 0-1 cm ke dalam rectum.
– Grade 1 : Penonjolan prostat 1-2 cm ke dalam rectum.
– Grade 2 : Penonjolan prostat 2-3 cm ke dalam rectum.
– Grade 3 : Penonjolan prostat 3-4 cm ke dalam rectum.
– Grade 4 : Penonjolan prostat 4-5 cm ke dalam rectum. 
2.   Clinical Gradding
Banyaknya sisa urine diukur tiap pagi hari setelah bangun tidur, disuruh kencing dahulu kemudian dipasang kateter.
– Normal : Tidak ada sisa
– Grade I : sisa 0-50 cc
– Grade II : sisa 50-150 cc
– Grade III : sisa > 150 cc
– Grade IV : pasien sama sekali tidak bisa kencing
KOMPLIKASI
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien BPH antara lain: sering dengan semakin beratnya BPH, dapatterjadi obstruksi saluran kemih, karena urin tidak mampu melewati prostat. Hal ini dapat menyebabkan infeksisaluran kemih dan apabila tidak diobati, dapat mengakibatkan gagal ginjal.
Kerusakan traktus urinarius bagian atas akibat dari obstruksi kronik mengakibatkan penderita harus mengejan pada miksi yang menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen yang akan menimbulkan herniadan hemoroid. Stasis urin dalam vesiko urinaria akan membentuk batu endapan yang menambah keluhan iritasi dan hematuria. Selain itu, stasis urin dalam vesika urinaria menjadikan media pertumbuhan mikroorganisme, yang dapat menyebabkan sistitis dan bila terjadi refluks menyebabkan pyelonefritis (Sjamsuhidajat, 2005).
PENATALAKSANAAN MEDIS
Menurut Sjamsuhidjat (2005) dalam penatalaksanaan pasien dengan BPH tergantung pada stadium-stadium dari gambaran klinisa.
1.   Stadium I
Pada stadium ini biasanya belum memerlukan tindakan bedah, diberikan pengobatan konservatif, misalnya menghambat adrenoresptor alfa, seperti alfazosin dan terazosin. Keuntungan obat ini adalah efek positif segera terhadap keluhan, tetapi tidak mempengaruhi proses hiperplasi prostat. Sedikitpun kekurangannya adalah obat ini tidak dianjurkan untuk pemakaian lama. 
2. Stadium II
Pada stadium II merupakan indikasi untuk melakukan pembedahan biasanya dianjurkan reseksiendoskopi melalui uretra (trans uretra).
3.   Stadium III
Pada stadium II reseksi endoskopi dapat dikerjakan dan apabila diperkirakan prostat sudah cukup besar, sehinga reseksi tidak akan selesai dalam 1 jam. Sebaiknya dilakukan pembedahan terbuka.Pembedahan terbuka dapat dilakukan melalui trans vesika, retropubik dan perineal.
4.   Stadium IV
Pada stadium IV yang harus dilakukan adalah membebaskan penderita dari retensi urin total dengan memasang kateter atau sistotomi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut amok melengkapi diagnosis, kemudian terapi definitive dengan TUR atau pembedahan terbuka. Pada penderita yang keadaan umumnya tidak memungkinkan dilakukan pembedahan dapat dilakukan pengobatan konservatif dengan memberikan obat penghambat adrenoreseptor alfa. Pengobatan konservatif adalah dengan memberikan obat anti androgen yang menekan produksi LH.
Menurut Mansjoer (2000) dan Purnomo (2000), penatalaksanaan pada BPH dapat dilakukan dengan:
1.   Observasi
Kurangi minum setelah makan malam, hindari obat dekongestan, kurangi kopi, hindari alkohol,tiap 3 bulan kontrol keluhan, sisa kencing dan colok dubur. 
2.   Medikamentosa
A.   Penghambat alfa (alpha blocker)
Prostat dan dasar buli-buli manusia mengandung adrenoreseptor-α1, dan prostat memperlihatkanrespon mengecil terhadap agonis. Komponen yang berperan dalam mengecilnya prostat dan leher buli- buli secara primer diperantarai oleh reseptor alpha blocker. Penghambatan terhadap alfa telah memperlihatkanhasil berupa perbaikan subjektif dan objektif terhadap gejala dan tanda BPH pada beberapa pasien. Penghambat alfa dapat diklasifikasikan berdasarkan selektifitas reseptor dan waktu paruhnya
B.   Penghambat α5-Reduktase (5α-Reductase inhibitors)
Finasteride adalah penghambat 5α-Reduktase yang menghambat perubahan testosteron menjadi dihydratestosteron. Obat ini mempengaruhi komponen epitel prostat, yang menghasilkan pengurangan ukuran kelenjar dan memperbaiki gejala. Dianjurkan pemberian terapi ini selama 6 bulan, guna melihat efek maksimal terhadap ukuran prostat (reduksi 20%) dan perbaikan gejala-gejala
C.   Terapi KombinasiTerapi kombinasi antara penghambat alfa dan penghambat 5α-Reduktase memperlihatkan bahwa penurunan symptom score dan peningkatan aliran urin hanya ditemukan pada pasien yang mendapatkan hanya Terazosin. Penelitian terapi kombinasi tambahan sedang berlangsung.
D.   Fitoterapi
Fitoterapi adalah penggunaan tumbuh-tumbuhan dan ekstrak tumbuh-tumbuhan untuk tujuan medis. Penggunaan fitoterapi pada BPH telah popular di Eropa selama beberapa tahun. Mekanisme kerjafitoterapi tidak diketahui, efektifitas dan keamanan fitoterapi belum banyak diuji.
3.   Terapi Bedah
Indikasinya adalah bila retensi urin berulang, hematuria, penurunan fungsi ginjal, infeksi salurankemih berulang, divertikel batu saluran kemih, hidroureter, hidronefrosis jenis pembedahan:
1.   TURP (Trans Uretral Resection Prostatectomy)
Yaitu pengangkatan sebagian atau keseluruhan kelenjar prostat melalui sitoskopi atau resektoskop yang dimasukkan malalui uretra
2.   Prostatektomi Suprapubis
Yaitu pengangkatan kelenjar prostat melalui insisi yang dibuat pada kandung kemih.
3.   Prostatektomi Retropubis
Yaitu pengangkatan kelenjar prostat melalui insisi pada abdomen bagian bawah melalui fosa prostat anterior tanpa memasuki kandung kemih.
4.   Prostatektomi Peritoneal
Yaitu pengangkatan kelenjar prostat radikal melalui sebuah insisi diantara skrotum dan rektum.
5.   Prostatektomi retropubis radikal
Yaitu pengangkatan kelenjar prostat termasuk kapsula, vesikula seminalis dan jaringan yang berdekatan melalui sebuah insisi pada abdomen bagian bawah, uretra dianastomosiskan keleher kandung kemih pada kanker prostat.
4.   Terapi Invasif Minimal
1.   Trans Uretral Mikrowave Thermotherapy (TUMT)
Yaitu pemasangan prostat dengan gelombang mikro yang disalurkan ke kelenjar prostatmelalui antena yang dipasang melalui/pada ujung kateter.
2.   Trans Uretral Ultrasound Guided Laser Induced Prostatectomy (TULIP)
3.   Trans Uretral Ballon Dilatation(TUBD)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Soeparman (2000), pemeriksaan penunjang yang mesti dilakukan pada pasien dengan BPH adalah :a. Laboratorium
1.   Sedimen Urin
Untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau inflamasi saluran kemih.
2.   Kultur Urin
Mencari jenis kuman yang menyebabkan infeksi atau sekaligus menentukan sensitifitas kumanterhadap beberapa antimikroba yang diujikan. b. Pencitraan1). Foto polos abdomenMencari kemungkinan adanya batu saluran kemih atau kalkulosa prostat dan kadang menunjukan bayangan buii-buli yang penuh terisi urin yang merupakan tanda dari retensi urin.
3.   IVP ( Intra Vena Pielografi) Mengetahui kemungkinan kelainan ginjal atau ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis,memperkirakan besarnya kelenjar prostat, penyakit pada buli-buli.
4.   Ultrasonografi ( trans abdominal  dan trans rektal )
Untuk mengetahui, pembesaran prostat, volume buli-buli atau mengukur sisa urin dan keadaan patologi lainnya seperti difertikel, tumor.
5.   Systocopy
Untuk mengukur besar prostat dengan mengukur panjang uretra parsprostatika dan melihat penonjolan prostat ke dalam rektum
PERAWATAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBEDAHAN
Persiapan Pre-Operatif
A.   Tanda persetujuan secara tertulis, penderita dan keluarga harus menyatakan persetujuan pembedahan (informed konsen).
B.   Persiapan kulit
Daerah yang akan dicukur ditentukan, lebih baik kalau pencukuran langsung dilaksanakan sebelum pembedahan. Penderita harus dimandikan dan bersih malam sebelum pembedahan.
C.   Diet
Penderia tidak boleh makan makanan padat selama 12 jam pasien dipuasakan minum cairan selama 8 jam sebelum pembedahan.
D.   Cairan IV
Pemberian cairan intravena tidak diperlukan pada berbagai kasus tetapi pada penderita yang lansia atau lemah perlu diberi cairan penguat pada malam sebelum pembedahan.
E.   Pengurangan isi perut
Pencahar dan enema kebanyakan dilaksanakan pada pembedahan perut, pengosongan sebagian dari usus dilaksanakan pemberian 2-3 tablet dulcolax.
F.    Pemberian obat-obatan
Premedikasi anastetik biasanya ditangani oleh dokter ahli anastesi
G.   Tes laboratorium
Penentuan BUN, kreatinin serum dan kalium serum, lab darah dan lain-lain.
I.     Transfusi darah
Harus disiapkan bilamana perlu
J.    Kandung kencing
Kateter folley digunakan pada pembedahan yang lama lebih baik memasang kateter sesudah di bedah daripada sebelumnya.

Persiapan Pre-Operatif
A.   Jenis pembedahan
Sehingga perawat dan dokter yang jaga mengetahui persoalan yang dihadapi
B.   Tanda-tanda vital
Tekanan darah, denyut nadi, respirasi, harus dicatat tiap 15 menit sesudah operasi, tiap jam selam beberapa jam kemudian 4 jam hingga penderita sembuh
C.   Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit setiap hari
D.   Aktivitas dan posisi
Posisi mula-mula telentang tetapi penderita harus dimiringkan ke kiri atau ke kanan setiap 30 menit sementara ia tidak sadarkan diri. Anjurkan menggerakan kaki secara aktif atau pasif setiap jam.
G.   Makanan
H.   Cairan intra vena (catat jenis cairan dan kecepatan tetesan pemberiannya)
I.     Pantau drain pada luka pembedahan bila ada catat outputnya
J.    Monitor kateter dan pengeluaran urinenya
K.   Perawatan luka bersih pada daerah luka pasca bedah
L.    Pemberian antibiotic untuk menimimalkan infeksi pasca operasi
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Purnomo. (2000). Dasar-Dasar Urologi, Perpustakaan Nasional RI, Katalog Dalam Terbitan (KTD): Jakarta.
Hardjowidjoto, S. (2000). Benigna Prostat Hiperplasi. Airlangga University Press: Surabaya
Long, Barbara C. (2006). Perawatan Medikal Bedah. Volume 1. (terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran: Bandung, Indonesia
Schwartz, dkk, (2000). Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah. Editor : G. Tom Shires dkk, EGC: Jakarta.
Sjamsuhidayat, (2005). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2.Jakarta: EGC
Soeparman. (2000). Ilmu Penyakit DalamJilid 2. FKUI: Jakarta
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8 Vol 2. Jakarta : EGC.
Share this:
Disusun  Oleh Zebbs Mcbroto //wills mcbroto Jr
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
#diataslangitadalangitsatugurusatuilmudilarangganggu
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel
https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel
https://youtube.com/c/DuoBidandariSyantieqMcbrotodevision