Sabtu, 07 Mei 2016

HIPERTENSI DAN DIABETES [ Darah Tinggi dan Kencing manis ]

HIPERTENSI / DARAH TINGGI  Dan Diabetus Melitus ( Gula Darah )
Presented By Wills Mcbroto.Jr
Anda pasti sudah sering mendengar tentang hipertensi atau tekanan darah tinggi, atau bahkan sudah pernah mengalaminya. Mendengarnya saja enggan dan pasti tidak ada yang mau mengalaminya. Banyak sekali mitos di masyarakat tentang penyakit ini. Ada yang bilang penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Ada pula komentar kalau minum obat hipertensi bisa terkena penyakit ginjal.
Wahh,,, yang mana yang benar ya? Berikut tim kementrian kesehatan akan memberikan 15 FAKTA TENTANG HIPERTENSI
  1. Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
  2. Pada tahun 2007 jumlah penderita hipertensi di Indonesia mencapai 31,7%
  3. 76 % dari penderita hipertensi tidak pernah menyadari dirinya sakit.
  4. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg, lebih dari itu WASPADA HIPERTENSI!
  5. Seseorang disebut hipertensi bila tekanan darah รข‰¥140/90
  6. Gejala hipertensi diantaranya pusing, sakit kepala, tengkuk terasa pegal, penglihatan kabur, sering kesemutan, jantung berdebar, dan cepat merasa lelah. Namun jangan tunggu gejala datang karena sebagian besar penderita hipertensi tidak bergejala.
  7. Bahaya hipertensi bisa mengenai banyak organ tubuh diantaranya mata, otak, ginjal, dan jantung
  8. Usia diatas 55 tahun lebih berisiko terkena hipertensi
  9. Hipertensi berkaitan dengan keturunan, apabila kedua prang tua hipertensi maka 45 % berisiko menurun ke anaknya. Maka apabila anda berisiko segeralah ubah gaya hidup dan control tekanan darah secara teratur
  10. Orang dengan obesitas 5 kali lebih berisiko terkena hipertensi
  11. Kurang aktivitas, merokok,makanan asin, minum alcohol dan stress dapat meningkatkan risiko hipertensi
  12. Batasi garam 1 sendok teh per hari tiap memasak dapat menurunkan risiko hipertensi
  13. Hipertensi dapat dicegah, bila sudah terkena pun dapat dikontrol dengan minum obat teratur dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
  14. Daun kumis kucing, daun seledri dan daun pegagan dapat dijadikan jamu pendamping obat untuk membantu menurunkan tekanan darah.
  15. Hipertensi tidak mematikan, namun apabila dibiarkan maka efek fatal dapat terjadi ke organ lain seperti stroke pada otak dan gagal jantung. Komplikasi inilah yang dapat menyebabkan kematian.
Setelah mengetahui beberapa fakta diatas diharapkan anda dapat lebih mengenal tentang hipertensi. Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi tentu memerlukan peran serta seluruh masyarakat, bukan hanya pemerintah. Mulai dari diri anda, keluarga anda dan lingkungan terdekat. Perubahan dapat dimulai dengan perilaku CERDIK, seperti berikut:
  • Cek kesehatan secara berkala.Periksakan tekanan darah, berat badan, dan kadar kolesterol ke posbindu  terdekat. Lakukan secara rutin, misal sebulan atau dua bulan sekali.
  • Enyahkan asap rokok
  • Rajin aktifitas fisik. Olahraga 30 menit dan lakukan dengan rutin dapat menurunkan risiko hipertensi
  • Diet sehat dengan kalori seimbang. 
  • Makan makanan yang bervariasi. Kurangi makanan cepat saji atau makanan berpengawet.
  • Istirahat yang cukup
  • Kelola stres
PENTINGNYA MEMAHAMI DIABETES MELITUS
Tanpa upaya pencegahan dan program pengendalian yang efektif, maka penderita diabetes akan terus meningkat di Indonesia. Prediksi WHO memperkirakan pada 2030 ada 21,3 juta penduduk Indonesia merupakan penderita diabetes. Apakah kita akan menjadi salah satunya? Tentu saja tidak apabila kita mulai memahami faktor risiko dan memulai gaya hidup sehat.
Apa itu diabetes melitus? Mengapa disebut penyakit kencing manis?
Unit terkecil dari tubuh kita adalah sel. Dalam melaksanakan fungsinya, sel membutuhkan energi. Glukosa atau gula, merupakan sumber energi bagi sel. Dalam proses metabolisme glukosa menjadi energi, membutuhkan hormon yang dinamakan hormon insulin. Apabila hormon insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas tidak mencukupi untuk mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel, maka glukosa tersebut akan tetap berada dalam darah dan kadar glukosa dalam darah akan meningkat sehingga timbulah penyakit yang dinamakan dengan Diabetes Melitus (DM) atau Penyakit Gula atau Penyakit Kencing Manis.
Apa saja gejala diabetes melitus?
Pada awalnya, pasien sering kali tidak menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes melitus, bahkan sampai bertahun-tahun kemudian. Namun, harus dicurigai adanya DM jika seseorang mengalami keluhan klasik DM berupa:
  • poliuria (banyak berkemih)
  • polidipsia (rasa haus sehingga jadi banyak minum)
  • polifagia (banyak makan karena perasaan lapar terus-menerus)
  • penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
Jika keluhan di atas dialami oleh seseorang, untuk memperkuat diagnosis dapat diperiksa keluhan tambahan DM berupa:
  • lemas, mudah lelah, kesemutan, gatal
  • penglihatan kabur
  • penyembuhan luka yang buruk
  • disfungsi ereksi pada pasien pria
  • gatal pada kelamin pasien wanita
Kapan saya disebut penderita diabetes melitus?
Diagnosis DM bukan hanya dari gejalanya saja, namun harus diikuti dengan pemeriksaan darah yaitu pemeriksaan glukosa darah dari pembuluh darah vena. Seseorang didiagnosis menderita DM jika ia mengalami satu atau lebih kriteria di bawah ini:
  • Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL
  • Mengalami gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa >126 mg/dL
  • Kadar gula plasma 2 jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) > 200 mg/dL
  • Pemeriksaan HbA1C > 6.5%
Bagaimana cara pemeriksaan kadar glukosa darah tersebut dilakukan?
  • Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir pasien.
  • Puasa artinya pasien tidak mendapat kalori tambahan minimal selama 8 jam.
  • TTGO adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memberikan larutan glukosa khusus untuk diminum. Sebelum meminum larutan tersebut akan dilakukan pemeriksaan kadar glukosa darah, lalu akan diperiksa kembali 1 jam dan 2 jam setelah meminum larutan tersebut. Pemeriksaan ini sudah jarang dipraktekkan.
Apakah yang dimaksud dengan prediabetes?
Jika kadar glukosa darah seseorang lebih tinggi dari nilai normal tetapi tidak masuk ke dalam kriteria DM, maka dia termasuk dalam kategori prediabetes. Yang termasuk ke dalamnya adalah
  • Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT), yang ditegakkan bila hasil pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan antara 100  s/d 125 mg/dL dan kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO 140 mg/dL
  • Toleransi Glukosa Terganggu (TGT), yang ditegakkan bila kadar glukosa plasma 2 jam setelah meminum larutan glukosa TTGO antara 140 s/d 199 mg/dL
Benarkah diabetes melitus dapat terjadi pada anak remaja?
Diabetes terdiri dari beberapa jenis yaitu DM tipe 1 yang terjadi karena kekurangan hormon insulin di dalam tubuh, DM tipe 2 karena hormon Insulin yang dihasilkan tidak bermanfaat untuk mengatur kadar gula dalam darah (fungsi kerja insulin tidak efektif), DM gestasional yang terjadi pada masa kehamilan dan DM lainnya yang diakibatkan karena pemakaian obat mapun disebabkan penyakit lainnya.
Diabetes yang umumnya terjadi pada anak dan remaja adalah DM tipe 1. Sejak dulu DM pada anak ini sebenarnya sudah ada, namun tidak terdeteksi dengan baik, sehingga kejadiannya seperti fenomena gunung es. Terjadinya DM tipe 1 pada anak dan remaja dapat disebabkankarena faktor genetik (keturunan), auto-imun (kelainan sistem imunitas), pola hidup tidak bersih dan sehat seperti diet yang tidak sehat. Kelainan sistim imunitas terjadi karena adanya peradangan pada sel beta (insulitis). Insulitis dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal di antaranya virus, seperti rubella dan herpes. Kondisi ini menyebabkan timbulnya antibodi terhadap sel b yang disebut ICA (Islet Cell Antibody). Reaksi antigen (sel b) dengan antibodi (ICA) yang ditimbulkannya mengakibatkan kerusakan sel beta pada pankreas yang mempunyai fungsi memproduksi hormone insulin.
Apa saja komplikasi diabetes melitus?
Diabetes dapat mengakibatkan komplikasi yang bersifat akut maupun menahun (kronis). Komplikasi akut diabetes dapat mengakibatkan koma diabetikum dan kematian mendadak. Sementara komplikasi kronisnya memberikan beban biaya pengobatan yang mahal, dan menurunkan produktifitas bagi penderitanya. Komplikasi akut diabetes yaitu hiperglikemia (kadar gula darah naik cepat secara drastis) dan juga bisa hipoglikemi (kadar gula darah turun secara cepat). Kondisi ini yang mengakibatkan kematian lebih dini bagi penyandangdiabetes. Sementara komplikasi kronis dari diabetes dapat berupa :
  • Makroangiopati (kerusakan pembuluh darah besar) misalnya:
  1. Gangguan pada pembuluh darah jantung
  2. Gangguan pada pembuluh darah tepi yang dapat mengakibatkan luka pada telapak kaki yang sulit sembuh
  3. Gangguan pada pembuluh darah otak yang dapat mengakibatkan stroke
  • Mikroangiopati (kerusakan pembuluh darah kecil) misalnya :
  1. Retinopati diabetik yang dapat mengakibatkan kebutaan
  2. Nefropati diabetik (penyakit ginjal diabetes) yang dapat mengakibatkan kegagalan fungsi ginjal
  3. Neuropati ( Kelainan saraf)
Gejala yang sering dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan lebih terasa sakit di malam hari.
Tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah diabetes melitus?
Monitoring dan deteksi dini faktor risiko DM ini dilakukan di Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) PTM dan implementasi perilaku CERDIK. Cerdik ini mempunyai makna, Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet Sehat dan seimbang, Istirahat cukup, Kelola Stress.
Disusun  Oleh Zebbs Mcbroto
Seorang Perawat Lulusan SPK Metro 1995 / Ikatan Dinas 1997
Saat Ini Bekerja di Puskesmas Puncowati/Terbanggi Besar /Lampung Tengah
#diataslangitadalangitsatugurusatuilmudilarangganggu
Pengasuh Channel Youtube :
Gudang keterampilan :
Link channel https://youtube.com/channel/UCBekTBtihyCetQLk96khGWw
Duo Bidandari Syantieq
Link channel https://youtube.com/c/DuoBidandariSyantieqMcbrotodevision
 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar